Keesokan harinya, Jesica dan yang lainnya menunggu Kiara di parkiran. Tak lama kemudian, Kiara datang. “Hai” sapa Kiara.
“Ra, lo kemaren kemana?” tanya Salsa. “Ada urusan penting” jawab Kiara.
“Urusan apa? Soal Dian?” tanya Jesica. “Kok lo tau? Lo ngikutin gw?” tanya Kiara mulai emosi. Jesica hanya mengangguk.
“Lo ga usah ikut campur urusan gw Jes” kata Kiara sambil berjalan meninggalkan Jesica dan teman-temannya.
“Kayaknya si Kiara marah deh” kata Salsa.
“Gw tau kok, tapi gw ga mau Kiara jadi jahat sama anak-anak yang laen” jawab Jesica.
“Tapi gimana caranya Jes?” tanya Clara. “Gw akan bilang sendiri ke dia” jawab Jesica.
“Tapi kalo sampe dia marah sama lo gimana?” tanya Salsa. “Udah tenang aja, gw yang tanggung semua resikonya” jawab Jesica.
Pulang sekolah, Jesica mengajak Kiara pergi ke ancol. “Lo ngapain ngajak gw kesini?” tanya Kiara bingung kenapa sahabatnya ini mengajak dirinya ke pantai.
“Ada yang mau gw omongin sama lo” jawab Jesica. “Ngomongin apa? Soal Dian? Kan gw udah bilang jangan ikut campur itu semua urusan gw” kata Kiara.
“Iya gw tau itu semua urusan lo, tapi apa lo ga aneh Bimo mau ngerekam dia sama Dian lagi ML?” tanya Jesica. “Maksud lo apa?” tanya Kiara.
“Lo tau ga kalo misalnya rekaman itu nyebar, Bimo sama Dian bakalan kena masalah, dan kalo sampe Bimo ngasih tau siapa yang nyuruh, lo juga bakalan kena masalah Ra” jawab Jesica. Kiara diam. Kata-kata Jesica memang benar.
“Tapi Jes, gw udah ngeganti rencananya” jawab Kiara. “Ok, kasih tau gw apa rencana lo?” tanya Jesica.
“Gw mau bikin anak-anak KIR jadi ga betah selama di sekolah, gw mau mereka keluar dari sekolah” jawab Kiara.
“Kalo lo mau, biar gw yang ngurus ini semua buat lo, tanpa bantuan Nessa sama Bimo dan yang pasti tanpa ngebahayain nama baik lo” kata Jesica. Kiara diam sejenak.
“Ga usah Jes, gw ga mau nama baik lo jadi jelek karena ngebantuin gw, gw akan bilang ke yang laen semua rencana batal” kata Kiara. Jesica tersenyum. Rencananya berhasil untuk membuat Kiara menghentikan semua rencana untuk anak-anak KIR. Kiara mengambil HPnya.
“Nessa, kasih tau yang laen, gw mau ketemu sama lo semua, gw tunggu di ancol, sekarang” kata Kiara lalu mematikan teleponnya.
Sejam kemudian, Nessa dan anak-anak yang bergabung untuk membantu Kiara membalas dendamnya ke anak-anak KIR datang. “Ada apa Ra?” tanya Bimo. “Semua rencana buat anak KIR gw batalin” kata Kiara.
“Tapi kenapa Ra?” tanya Nessa. “Gw bilang batal ya batal, ga usah ada yang nanya apa alesan gw ngebatalin rencana ini” jawab Kiara tegas.
“Gw tau Ra, pasti gara-gara dia kan?” tanya Nessa sambil menunjuk Jesica. “Kalo emang gw kenapa?” tanya Jesica.
“Sialan lo, udah ngancurin semua rencana gw” kata Nessa sambil mencoba menampar Jesica. “Nessa!” bentak Kiara sambil menahan tangan Nessa.
“Jangan coba-coba lo nyakitin temen-temen gw, rencana ini batal bukan karena Jesica, tapi dari gw sendiri!” kata Kiara sambil melepas tangan Nessa.
“Satu hal lagi, kalo sampe ada yang masih ngejalanin rencana ini, lo semua yang ada disini yang bakalan kena masalah dari gw, dan buat lo berdua, hadiah yang udah gw kasih ke lo berdua, gw tunggu malem ini di rumah gw” tambah Kiara. Kiara dan Jesica pun berjalan meninggalkan Nessa dan yang lainnya.
Keesokan harinya, Kiara datang ke sekolah telat. Ketika sedang berjalan ke kelasnya, ia melihat Nessa dan genknya sedang membawa Jesica ke gudang. Kiara pun mengikuti mereka. “Gw tau, lo yang pengaruhin Kiara kan biar dia ga usah bales dendam ke anak-anak KIR?” tanya Nessa.
“Kalo iya kenapa? Ga suka lo?” tanya Jesica. “Sial lo” kata Nessa sambil menampar Jesica. tiba-tiba Kiara masuk sambil menepukkan kedua tangannya.
“Bagus ya kelakuan lo semua” kata Kiara sinis. “Kiara? kok lo disini?” tanya Nessa kaget sekaligus takut. Kiara langsung menampar Nessa dan teman-temannya secara bergantian.
“Jangan sampe gw perpanjang nih urusan” ancam Kiara sambil menarik Jesica. Mereka pun keluar dari gudang itu.
“Lo ga pa-pa kan Jes?” tanya Kiara ketika mereka sampai di kantin. Mereka memang tidak masuk kelas pada jam pertama.
“Ga kok, paling perih dikit” jawab Jesica sambil memegang pipinya yang tampak kemerahan.
“Kurang ajar mereka, gw akan bikin perhitungan lebih buat mereka” kata Kiara emosi. “Jangan Ra, ga usah, lagi pula gw ga pa-pa kok” jawab Jesica.
Ketika istirahat, Kiara menyuruh Nessa, Bimo dan teman-temannya untuk datang ke salah satu café yang ada di deket sekolah. Clara, Jesica dan Salsa pun juga datang. “Ada apaan Ra?” tanya Bimo.
“Mana mobil gw? Kan udah gw bilang balikin kemaren malem, tapi mana?” tanya Kiara.
“Tapi Ra…..” jawab Bimo. “Ga ada tapi-tapian, gw minta mobil itu sekarang” kata Kiara tegas.
“Nessa, mana tas LV gw?” tanya Kiara. Nessa pun memberikan tasnya itu dengan berat hati.
“Nessa, Bimo, dan lo berdua, gw minta lo keluar dari sekolah” kata Kiara sambil menunjuk teman-teman Nessa yang tadi membantu Nessa.
“Tapi kenapa Ra?” tanya Bimo. “Gw bilang keluar ya keluar, gw ga mau ngeliat muka lo lagi, terutama lo Nessa” jawab Kiara.
“Tapi Ra, kita tinggal beberapa bulan lagi sekolah, masa harus pindah?” tanya Nessa.
“Lo semua tau kan gw paling ga suka ada orang yang nyakitin temen-temen gw, dan lo Nes, udah nyakin temen gw” kata Kiara
“Dan satu hal lagi emang gw peduli? Gw ga pernah peduli sama orang-orang kayak lo” jawab Kiara.
“Pokoknya besok gw ga mau ngeliat lo berempat masih di sekolah, kalo lo masih ada disana, gw bakal bikin lo nyesel disekolah” ancam Kiara sambil berjalan meninggalkan Nessa, Bimo dan kedua temannya yang masih berdiri terpaku. Jesica dan yang lainnya mengikuti Kiara.
******
4 bulan telah berlalu. Tim basket putri memenangkan kejuaraan nasional. Kiara menjadi MVP sedangkan Clara menjadi top scorer. Memang pada kejuaraan yang lalu, Kiara dan Clara sama-sama menjadi playmaker. Padahal perolehan nilai mereka berbeda 1 poin. Sedangkan Salsa dan tim cheers dapat memenangkan lomba yang diadakan oleh salah satu produsen makanan siap saji.
Selama 4 bulan ini, Jesica benar-benar dipersiapkan untuk menjadi pasangan duet maut Kiara. Ia berlatih hampir setiap hari sama dengan Kiara dan para pemain lainnya. Bulan ini Kiara ulang tahun. Tepatnya tanggal 17 April. Untuk ulang tahunnya kali ini, Kiara akan mengadakan pesta yang meriah di Jakarta.
Ia telah memesan tempat di salah satu restaurant yang cukup terkenal. Café Le’Bridge telah disulap Kiara menjadi café termewah yang ada di Jakarta untuk merayakan pesta ulang tahunnya yang ke 16. Kiara mengundang seluruh teman-temannya.
Sore hari, café Le’Bridge telah dipenuhi mobil-mobil mewah yang berderet di parkiran. “Happy b’day ya Ra” kata Jesica sambil cipika cipiki. “Thanks ya Jes, oh ya Salsa sama Clara mana?” tanya Kiara.
“Mereka belom dateng?” tanya Jesica. “Hai Jes, Happy b’day ya Ra, sorry telat” kata Salsa sambil mencium pipi sahabatnya itu.
“Abis ngapain sih lo?” tanya Jesica. “Biasa cewek, kalo dandan kan lama” jawab Salsa. “Dasar, lo bareng sama Clara ga?” tanya Kiara.
“Tadi gw liat mobil dia baru dateng, paling juga lagi nyari parkiran” jawab Salsa. Tak lama kemudian, orang yang mereka bicarakan datang.
“Hai Jes, Sa, happy b’day Ra, diluar susah banget cari parkirnya” kata Clara. “Thanks Cla” jawab Kiara. “Pestanya meriah banget” kata Clara.
Tiba-tiba Revan dan orangtuanya datang. “Selamat ulang tahun ya Kiara, maaf om sama tante cuma bisa ngasih ini” kata mamanya Revan sambil memberikan kado yang dibawanya.
“Makasih ya tante, om, udah mau dateng aja, Kiara udah seneng” jawab Kiara. “Oh ya, ayah sama bunda kamu mana?” tanya ayahnya Revan.
“Mereka ga bisa dateng om, soalnya mereka lagi ada urusan” jawab Kiara. Raut wajahnya berubah jadi sedih.
“Jangan sedih gitu dong, kan ada aku, mama aku, ayah aku, Jesica, Salsa, sama temen-temen kamu” kata Revan mencoba menghibur Kiara.
“Iya Van, oh ya om, tante, Revan, kenalin ini Clara” kata Kiara. “Revan, pacarnya Kiara” kata Revan memperkenalan diri. “Clara” jawab Clara.
“Om, tante, silahkan makan dulu” kata Kiara. “Iya Kiara, makasih, kalo begitu, om sama tante kesana dulu ya” kata mamanya Revan.
Kiara hanya mengangguk. “Jadi ini anak baru d’girls yang sering kamu ceritain?” tanya Revan.
“Iya, dia ini kapten tim basket cewek” jawab Kiara. “Oh ya Ra, aku punya sesuatu untuk kamu” kata Revan. “Apa?” tanya Kiara.
“Tutup mata dulu” kata Revan. Kiara menutup matanya. Revan memasangkan sebuah kalung di leher Kiara. “Buka mata kamu” kata Revan.
Kiara membuka matanya. Ia melihat kalung berinisial ‘RK’ di lehernya. “Gimana? Kamu suka?” tanya Revan. “Suka banget, thanks ya” kata Kiara sambil memeluk Revan.
Revan melepaskan pelukannya. Ia berjalan meninggalkan Kiara. “Revan mau kemana Ra?” tanya Jesica. Kiara hanya menggeleng. Tiba-tiba Revan sudah ada diatas panggung. “Ra, liat deh, itu kan Revan” kata Salsa sambil menunjuk panggung.
“Ngapain dia disana Ra?” tanya Clara. Kiara menggeleng. Ia tidak tau apa yang mau dilakukan Revan.
“Gw akan nyanyi untuk seseorang yang sangat gw sayang, yang ulang tahun hari ini, Kiara” kata Revan dari atas panggung. Alunan musik terdengar di seluruh ruangan. Para tamu diam. Suasana menjadi sunyi dan hanya terdengar alunan musik dan suara Revan yang memulai lagunya.
I think of you in everything that i do
to be with you what ever it takes i'll do
cause you my love, you all my heart desires
you've lighten up my life forever i'm alive
since i found you my world seems so brand new
you've show me the love i never knew
your presence is what my whole life through
since i found you my life begin so new
now who needs a dream when there is you
for all of my dreams came true
since i found you
your love shines bright
through all the corners of my heart
maybe you are my dearest heart
i give you all i have my heart, my soul, my life
my destiny is you
forever true... i'm so in love with you
since i found you my world seems so brand new
you've show me the love i never knew
your presence is what my whole life through
since i found you my life begin so new
now who needs a dream when there is you
for all of my dreams came true
since i found you
my heart forever true...
in love with you..
to be with you what ever it takes i'll do
cause you my love, you all my heart desires
you've lighten up my life forever i'm alive
since i found you my world seems so brand new
you've show me the love i never knew
your presence is what my whole life through
since i found you my life begin so new
now who needs a dream when there is you
for all of my dreams came true
since i found you
your love shines bright
through all the corners of my heart
maybe you are my dearest heart
i give you all i have my heart, my soul, my life
my destiny is you
forever true... i'm so in love with you
since i found you my world seems so brand new
you've show me the love i never knew
your presence is what my whole life through
since i found you my life begin so new
now who needs a dream when there is you
for all of my dreams came true
since i found you
my heart forever true...
in love with you..
(Christian Bautista-Since I Found You)
Tepuk tangan terdengar begitu Revan berhenti bernyanyi. Wajah Kiara memerah. Revan berjalan mendekati Kiara.
“Kamu suka?” tanya Revan. Kiara hanya mengangguk sambil tersenyum. Wajahnya masih merah.
“Revan, lo romantis banget sih?” tanya Jesica. “Kenapa Jes? Cowok lo ga ada yang nyanyiin kayak tadi? Makanya sama satu cowok aja” ledek Revan.
“Sial lo Van” jawab Jesica sambil cemberut. “Jangan cemberut gitu dong neng, ntar ga da yang mau lagi sama lo” kata Revan.
Kiara tertawa melihat kelakuan sahabat dan pacarnya itu. “Ra, potong kue dulu” kata Clara. Kiara mengangguk. Kiara memotong kuenya.
“Potongan pertama buat siapa?” tanya Clara. “Buat Revan” kata Kiara sambil memberikan kue yang telah dipotong. “Thanks ya” jawab Revan menerima kue itu.
Selesai acara, Revan mengajak Kiara berjalan di sekitar café. “Kiara, aku sayang banget sama kamu” kata Revan.
“Aku juga sayang sama kamu, Van” jawab Kiara. Revan memeluk Kiara sangat erat.
Pelukan Revan terasa sangat hangat. Kiara merasa nyaman jika Revan memeluknya seperti ini. Revan melepaskan pelukkannya. Ia medekatkan wajahnya ke wajah Kiara. Spontan Kiara menutup matanya. Bibir mereka bertemu untuk beberapa saat. Kiara menarik wajahnya. “Thanks buat semuanya ya Van” kata Kiara. Revan hanya tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar